The Boy Next Door [3/3]

tbnd

Genre || Rating || Length

Romance || PG-14 || Threeshots

Cast :

Im YoonA & Oh Sehun

part 1 2

.

.

.

“Kau sudah punya pacar?’’ kata Yoona dengan suara parau, oh Im Yoona jangan menangis di hadapannya.

Sehun menggeleng sambil tersenyum membuat Yoona semakin ingin menjerit, “Ani, aku hanya mencintainya, dan mungkin aku akan menyatakan perasaanku padanya hari itu, kau juga datang ya”

Apa pendengaran Yoona sudah mulai memburuk? Benarkah apa yang dia dengar tadi? Bayangkan saja jika seseorang yang kau cintai mencintai orang lain, dan mengajakmu saat dia ingin menyatakan perasaan terpendamnya pada gadis itu, miris bukan? Itulah yang terjadi pada Yoona sekarang.

Yoona mengangguk dengan berat, “Baiklah, kapan kita akan membeli hadiahnya?”

“Besok saja, saat hari minggu biasanya akan banyak barang bagus yang ‘bertebaran’ di  toko”

Oh Tuhan, inikah yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan? Kenapa disaat aku mencintainya, mata hatinya tertutup untuk peka dan membalas perasaanku ?

**

Di hari minggu seperti ini, mungkin orang – orang yang menatap Yoona dan Sehun mengira mereka adalah sepasang kekasih yang sedang menghabiskan waktu libur bersama, apalagi tangan Sehun melingkar di bahu Yoona semakin menunjukkan betapa mesranya mereka di hadapan orang – orang yang berllau lalang. Tapi justru perlakuan itu semakin membuat Yoona harus berusaha bernafas dengan baik, ternyata Sehun memang menganggapku sebagai sahabatnya. Kenapa takdir begitu kejam pada kisah cintaku?

Sehun mengajak Yoona masuk ke sebuah toko souvenir, barang – barang disini sangat menggemaskan dan lucu, rasanya Yoona ingin mengeluarkan semua isi dompetnya untuk membeli barang barang yang ada di toko ini, “Bantu aku mencari hadiah untuknya, benda apapun yang kau suka, berikan saja padaku. Kurasa selera kalian mirip”

Yoona hanya bisa mengangguk pasrah dan mulai berjalan mengitari toko kecil ini, Yoona kelilingi setiap lorong yang ada disana, mencari sebuah benda yang terlihat lucu dan unik menurutnya. Sampai akhirnya dia masuk ke dalam lorong stationery dan melihat sebuah album photo.

Album photo itu berbentuk persegi panjang dan mendominasi warna merah jambu, album itu berbahan dari kain dan texturnya lembut dengan bulu – bulu halus yang menghiasi. Di bagian depan terlihat ada tempat foto kecil, di tengah album tertulis “Our Precious Memories”. Yoona langsung jatuh cinta dengan album foto itu, tanpa berfikir panjang dia mengambilnya dan membawa album itu kepada Sehun.

“Sehun-ah, aku sudah mendapatkan barang yang kusuka disini” katanya sambil menyerahkan album photo itu pada Sehun, dia tersenyum lalu segera membawa album itu ke kasir, di dalam genggamannya juga ada sebuah kotak kado berbentuk persegi panjang berwarna ungu pita hitam.

Mereka meneruskan acara belanjanya ke sebuah toko sepatu yang berada beberapa blok di samping toko tadi, Sehun menarik Yoona masuk. Kehadiran mereka langsung disambut hangat oleh beberapa pelayan disana, “Annyeong hasseyo, ada yang bisa saya bantu?”

“Yoona, kau cari sepatu mana saja yang kau suka dan kau tinggal bawa itu kehadapanku” sekali lagi Yoona hanya mengangguk dan mengikuti apa yang dia katakana Sehun. Sekarang gadis itu sedang sibuk melihat – lihat sepatu – sepatu di toko tersebut.

Dan Yoona menemukannya di sisi paling ujung sebelah kiri, yap, sepatu heels pink yang sangat cantik menurutnya, tanpa pikir panjang Yoona langsung mencobanya. Hatinya sudah menetapkan bahwa sepatu ini adalah idestinasnya. Dengan wajah datar Yoona memberikan sepatu pilihannya dan dia hanya bisa memberikan senyum mautnya.

**

MWO? DIA MENCINTAI SESEORANG?” dengan lemah Yoona mengangguk. Tanpa disadari, buliran air mata sudah mengenang dan siap untuk tumpah. Wajar saja Irene bisa memekik sekencang itu, ini kamarnya. Dia bebas melakukan apapun dan Yoona pun tidak ada hak untuk melarangnya.

Irene sangat mengerti perasaan Yoona, mereka sudah akrab sejak kecil dan itu yang membuat hubungan batin mereka sudah sangat terikat. Yoona mengerti Irene, begitupun dengannya. Irene langsung memeleluk Yoona dengan erat membuat air mata gadis itu sekarang tumpah dengan deras seperti air sungai yang sedang meluap.

“Kau harus mencari laki – laki lain sepertiku, hatiku sudah melupakan Luhan dan sekarang aku bisa bebas bersama Chanyeol, kau juga harus sepertiku. Lupakanlah dia, carilah masa depanmu yang sebenarnya. Mungkin mereka memang bukan untuk kita, Yoong”

Yoona merenungkan perkataan sahabatnya, “Mungkin, saat dia sudah memiliki kekasih, aku akan berusaha menjauhkan diri darinya. Ya, harus”

Irene mengangguk setuju dengan tekad Yoona, “Ya, kau harus melakukannya sebelum terlambat”

**

From: Oh Sehun

Nona Im, jangan lupa datang ke Flower Garden malam ini, bantuanmu sangat kubutuhkan 

Yoona memandangi dirinya yang sekarang sudah memakai gaun berwarna pink selutut di depan kaca bundar yang ada di kamarnya. Gadis itu memutar – putarkan tubuhnya dan tersenyum melihat dirinya yang sudah terlihat cantik, tak lupa Yoona memakai kalung sebagai aksesorisnya. Yoona hanya sedikit memoleskan wajahnya dengan make up. Dia memilih flat shoes berwana putih yang semakin memperlengkap penampilannya malam ini.

Yoona tahu dia tidak ingin berkencan dengannya, tapi minimal penampilannya harus terlihat cantik dan baik di hadapannya, walaupun secantik apapun penampilannya, dia tetap akan mencintai sang tambatan hati. Okay Im Yoona, lupakan dia dan bantulah dia mendapatkan gadis beruntung itu.

Ini hari sabtu, dan tentunya Yuri sedang berkencan sehingga Yoona terpaksa memilih taxi sebagai alat transportasinya. Sebenarnya appa Yoona ingin mengantarnya, tapi Yoona menolaknya karena dia merasa orangtuanya tidak perlu tahu tentang ini. Saat Yoona sampai di rumah kaca bertajuk ‘Flower Garden’ , dengan ragu dia langkahkan kakinya untuk masuk ke dalam.

Gelapnya langit dan penerangan yang redup tidak menyurutkan keindahan Greenhouse itu, justru di malam hari pemandangannya semakin menyegarkan hati, sungguh indah dan romantis. Jujur, siapapun gadis itu, Yoona benar – benar iri dengannya, Sehun sangat pintar mengombang – ambingkan dan membuat seorang wanita melayang hanya karena dia memilih tempat yang luar biasa romantis seperti ini untuk menyatakan perasaannya.

Yoona membuka pintu kaca yang menjadi pembatas antara rumah kaca dan sekitarnya, dia mengamati tempat ini yang sepertinya sudah benar – benar di setting menjadi suasana penuh ketenangan. Yoona melirik kebawah dan mendapati jalan setapak disana sudah dipenuhi lilin – lilin kecil yang menerangi jalan, hati gadis itu bergetar melihat semua ini, apakah Yoona salah masuk pintu? Mungkin seharusnya Yoona lewat pintu belakang dan membiarkan gadis itu yang melihat ini semua lebih dulu. Tapi Sehun tidak memberitahunya jalan mana yang harus dia lewati dan Yoona juga sudah terlanjur masuk melalui jalan ini, lebih baik Yoona segera mencari Sehun sebelum dia mengira yang datang adalah gadisnya.

Yoona melangkah perlahan sambil melirik ke kanan dan ke kiri, menikmati pemandangan yang tercipta di Greenhouse yang rata – rata berisi bunga – bunga yang bermekaran.

Tiba – tiba suara Lullaby menggema di ruangan kaca ini. Dentingan piano yang lembut membuat hati kecilnya melayang, oh kenapa ini sangat romantis? Hatinya berdesir mendengar setiap untaian nada yang dimainkan oleh seseorang.

Yoona melihat di ujung jalan setapak sebuah piano hitam berdiri disana, memainkan Lullaby yang sedari tadi masih dia dengarkan, terlihat seorang pria dengan tuxedo berwarna hitam sedang asik memainkan pianonya. Bisa ditebak dia adalah Oh Sehun, pria yang sekarang sedang mengaduk – ngaduk perasaan Im Yoona.

Yoona berhenti tepat di ujung jalan setapak saat Lullaby itu berhenti berdentang, pria yang memainkan piano itu berdiri lalu menghampirinya yang sekarang tercengang melihat ketampanannya yang luar biasa, diiringi senyum, “Akhirnya kau datang” kembali dia tersenyum membuat jantungnya berdetak begitu cepat, terlebih matanya sekarang sedang menatap Yoona dari bawah ke atas dengan intens.

“Sekarang aku sudah datang, apa yang harus kulakukan?”

Sehun kembali tersenyum mendengar pertanyaanku, apa yang terjadi padanya?

Tak lama dia menjentikkan jarinya dan-

Yoona menoleh dan mendapati setiap lilin yang tadi dia lewati perlahan padam dengan sendirinya, dahinya berkerut aneh melihatnya. Yoona semakin bingung dengan situasi ini, apa ini salah satu kejutan Sehun untuk kekasihnya?

Sekarang lampu disini semua padam, tidak ada penerangan apapun yang bisa menerangi pandangan Yoona, “Yak, aku—“

“Ssst- apa kau masih tidak mengerti dengan ini semua, Yoona-ya?” suara lembut bak beledu milik Oh Sehun membuat Yoona terdiam masih tidak mengerti, Yoona menatap matanya untuk mencari maksud dari kata – kata Sehun, tapi yang dia dapat adalah suatu tatapan yang sulit diartikan, Yoona masih tidak mengerti sampai dia melihat lilin – lilin yang sengaja dibentuk sebuah hati mengambang di kolam yang posisinya tepat berada di sampingnya.

Pandangannya langsung teralihkan kearah kolam dengan tatapan penuh ketakjuban, Ini benar – benar romantis. Yoona mendekatkan dirinya menuju kolam, sekilas melupakan Sehun yang sepertinya sedang tersenyum senang menatapnya.

Sehun berjalan menghampirinya dan dia merendahkan tubuhnya, menyamakan posisinya dengan Yoona, “Kau suka?” jelas saja Yoona mengangguk, Yoona sangat – sangat menyukainya.

“Tapi, bukankah ini untuk gadis itu? Kenapa kau tunjukkan ini semua padaku? Bukankah aku disini hanya untuk membantu?”

Sehun mendesah pelan lalu beringsut mendekati Yoona, “Apa kau tidak peka dengan maksud ini semua?” Sehun menarik nafas pelan. “Gadis itu adalah kau, Im Yoona. Aku mencintaimu, bahkan aku pindah ke samping rumah dan belajar di sekolahmu itu karena kau” lanjutnya.

Yoona tercengang mendengar pernyataan cinta yang ditujukannya padanya, Yoona hanya berharap apa yang didengarnya bukanlah sebuah hal yang berasal dari imajinasinya, “Tapi bukankah kau bilang gadis itu—“

“Ya, gadis itu cemburu pada dirinya sendiri”

BLUSH.

Semburat merah langsung muncul di bawah kulit pipi putih Yoona, segera Yoona menundukkan kepala tak mau semakin dipermalukkan olehnya, “Aku senang perasaanku terbalas, gomawo” katanya sambil menunjukkan senyuman mautnya di hadapan Yoona.

“Jadi selama ini kau tahu tentang perasaanku?” Yoona mengatakannya dengan ekspresi kesal yang dibuat – buat, dia hanya mengangguk sambil tertawa geli melihat ekspresi Yoona, “Sudahlah, lebih baik sekarang kita makan malam, aku sudah menyiapkan makan malam untuk kita”

Sehun meraih tangan Yoona lalu mengajaknya berjalan menuju meja makan yang tidak jauh dari posisi mereka berdiri, penerangannya agak redup seperti tadi saat Yoona pertama kali datang kesini. Perutnya tiba – tiba berteriak – teriak meminta untuk segera diisi dengan makanan – makanan lezat yang ada di hadapannya sekarang, tanpa pikir panjang Yoona langsung melahapnya membuat Sehun tertawa melihat tingkahnya.

**

Yoona masih menatap Sehun dengan tatapan ragu saat dia menepuk – nepuk tempat di sebelah kanannya lalu melirik dress yang dia kenakan, Apa dia serius mengajakku duduk di atas rerumputan sedangkan aku memakai dress?

Dengan ragu Yoona menerima ajakan Sehun untuk duduk disebelahnya, seakan mengerti Sehun menunduk singkat saat Yoona sedang membenahi roknya agar tidak terlalu terbuka saat duduk di atas rerumputan, Yoona menepuk bahunya agar dia tahu kalau dia sudah selesai, “Apa yang ingin kau tunjukkan padaku?”

Sehun tersenyum sambil bangkit berdiri dan tiba – tiba dia berlari meninggalkan Yoona, Yoona yang bingung hanya bisa menatap kepergiannya. Tak lama dia sudah kembali dengan sebuah kotak berwarna cream yang sangat cantik, sebelum memberitahu Yoona apa yang ada di dalam sana, dia kembali duduk di sampingnya, “Ini untukmu.”

Yoona mengambil kado tadi dengan ragu, “Bukalah.”

Kembali Yoona ikuti apa yang dia katakan dan mulai membuka kado itu, matanya berbinar saat melihat apa yang ada di dalam kado itu. Ternyata isinya adalah sebuah sepatu berwarna pink dan album photo yang berwarna senada dengan sepatu, tampak sebuah Polaroid berwarna putih di ujung kotak, Yoona kembali menatapnya yang masih tersenyum, “Ini semua barang yang kemarin, kan?”

Sehun mengangguk, “Aku sengaja menyuruhmu yang memilih kado ini, karena aku belum begitu mengenal apa yang kau mau, tapi ternyata selera kita sama karena kau memilih album photo dan aku sudah membelikanmu Polaroid sejak lama”

Tanpa pikir panjang, Yoona langsung memeluknya dengan erat karena terlalu senang, “Gomawo atas segalanya, aku sangat menyukainya” Sehun membalas pelukannya, Yoona bisa merasakan nafas hangat yang menerpa tengkuknya membuatnya sedikit bergidik, tak lama mereka melepaskan pelukannya.

Sehun mengambil 2 buah kotak berwarna cokelat dan menyerahkannya pada Yoona,  Yoona menatapnya bingung saat menyadari itu adalah kotak kue, “Jangan memasang ekspresi seperti itu dulu, bukalah.”

Yoona membuka 2 kotak itu sekaligus, terlihat ada 2 kue berwarna coklat dan ungu, Yoona masih menatap kedua kue itu sampai sebuah suara terdengar, “Kau tahu kan aku mencintaimu? Dan aku ingin kau menjawab iya atau tidak nya dengan kue ini, jika kau memilih  chocolate peanut cake artinya kau menerimanya, tapi jika kau menolaknya kau bisa memilih blueberry cake. Setelah itu, makanlah kue itu”

“Aku menunggumu” sambungnya.

Sekarang konflik batin mulai terjadi di dalam hati dan pikiran Yoona, jika Yoona menerimanya maka dia  bisa berpacaran dengan seorang Oh Sehun, pria yang dia cintai sejak lama. Tapi Yoona takut dia merasa tidak senang dengan hobinya yang sering membaca novel, menonton drama.

Jika Yoona menolaknya, membayangkan penyesalan yang amat besar akan terjadi di masa depan saja sudah membuatnya meringis, Yoona benar – benar bingung harus memilih chocolate peanut atau blueberry.

Sehun masih menatapnya dengan ekspresi gugup yang tertahan, terutama ketika tangan Yoona sudah tergerak mengambil sendok yang sudah dia siapkan, sejujurnya Yoona agak ragu dengan pilihannya ini, tapi inilah keputusannya. Ya, mungkin inilah yang terbaik untuk hubungan kami

Sehun menatap tak percaya dengan apa yang dipilih Yoona, dari tatapannya terlihat dia masih mengira Yoona salah memilih kue karena, ya benar, Yoona memilih blueberry cake. Yoona tahu dengan pasti kenapa dia memilih kue itu, tatapan kecewa tergambar jelas dibalik mata Sehun saat Yoona menatap mata tajamnya, “Jadi kau menolakku?”

Yoona masih menatapnya dengan intens, tak lama dia tersenyum geli sambil terus memakan blueberry cake tersebut, “Tentu saja tidak, akukan alergi kacang” katanya

Tatapan Sehun kini berubah, matanya terlihat berbinar saat menghadapi kenyataan bahwa mereka sudah resmi berpacaran, “Jadi, kau menerimaku?” Yoona mengangguk cepat.

Dengan gerakan cepat Sehun mengecup bibir tipis Yoona, kembali  gadis itu merasakan semburat merah menghiasi kedua pipinya “Gomawo yoong, terimakasih kau mau menjadi pendamping hidupku.”

Mereka kembali berpelukan dengan erat dengan status baru, yaitu sepasang kekasih yang akan mencoba menjaga keutuhan hubungan mereka sampai waktu yang memisahkan dua jiwa ini. Because true love doesn’t have a happy ending, but true Love has no ending.

——-

Mr and Mrs Oh Seo Jun request the pleasure of your company at the marriage of

OH SEHUN

to the daughter of

Mr and Mrs Im Seung hwan

IM YOONA

Sunday, April 30th, 2020

Lotte Hotel Ballroom, 07:00 KST

——-

Ketika cinta berawal dari mata. aku tidak bisa memberi tahumu kalau aku sudah mencintaimu sejak pertama kali aku melihatmu, apakah ini yang dinamakan ‘Love at First Sight’? Kau tidak tahu bagaimana rasanya saat melihatmu entah bagaimana seluruh dunia terasa menghilang saat aku melhatmu yang seakan bercahaya dengan terangnya’.

-the end- 

hai hai hai, author comeback dengan membawa lanjutan dari ff ini. Author comeback setelah lebih dari 5 bulan tidak mem-post ff 😦

mohon di comment ya, karena komentar kalian sangat penting bagi author.

-xoxo, 🙂

Next Post
Leave a comment

8 Comments

  1. aaa smpe lp ad ff ini jd sehun udah jth cnt ma yoona…rmnts bgt tp kok pndek ya hehehe tp kren ch bkin ff laen lg ya thor

    Reply
  2. oh yoona

     /  September 19, 2015

    Aawww sangat manis senyum senyum sendiri deh. Semangat nulis yah min

    Reply
  3. wulanda

     /  September 20, 2015

    keren…. di tggu ff yoonhun lainya

    Reply
  4. Jatuh cinta bgt sama ff ni 🙂 aku jg udh smpt mikir kalo yoona pasti bakalan dilamar sehun, soalnya sehun blgnya “selera” yg sama. Lol ditunggu ff lainnya

    Reply
  5. ana

     /  September 20, 2015

    Suka akhirnya happy ending..

    Reply
  6. maya luoxi

     /  September 20, 2015

    ahh, sehun sweet bgtt.
    sukaaaaaa ^^
    akhirnya prasan yoong terbalas jg..

    Reply
  7. Tuhkaaan mereka so sweet banget, akhirnya happy ending:) kalau bisa sequel dong thor msh ingin tahu sejak kapan sehun suka sm yoona

    Reply

Leave a comment